Pages

Thursday, January 1, 2015

Happy New Year 2015 (Flashback part 1 - The birth of Kinanti)

Assalamualaikum wr wb..

Long time no post....

Alhamdulillah, muncul kembali hasrat menulis yang sering tertunda karena banyak alasan yang sangat banyak (red: malas). hehehe. Di tahun baru 2015 ini mudah-mudahan kita semua selalu diberi kesehatan, kebahagiaan, kesejahteraan, kelancaran dan perlindungan dari Allah SWT. Tahun 2014 kemarin, banyak sekali momen-momen dahsyat yang terjadi di hidup saya. Paling menakjubkan adalah saat lahirnya anak pertama Kami hari sabtu tanggal 7 Juni 2014. Boleh ya saya flashback dulu :)

Sabtu pagi sehabis solat subuh, saya mulai merasakan ada yang aneh ketika habis dari kamar mandi. Muncul tanda-tanda yang suka dibilang oleh mama saya. Sebenernya saya agak ragu apa benar ini air ketuban. Tapi kok gak ada rasa apa-apa di perut saya (kontraksi). Mama bilang, coba tunggu sampai jam 9-an, keluar lagi atau gak, dipantau jaraknya. Ternyata sampai jam 9 keluar lagi tapi gak banyak. Akhirnya Kami putuskan untuk periksa ke dokter kandungan di RS Haji Jakarta. Perjalanan kesana sekitar 1 jam, karena hari sabtu daerah pondok gede macetnya tau lah ya kayak apa. Sampai disana sekitar jam 11 lewat, langsung diarahkan oleh dokter kandungan ke ruang bersalin untuk pemeriksaan dalam dan tes CTG. 

Setelah tes CTG, tes darah, pemeriksaan dalam, observasi alami dan infus. Akhirnya tim dokter menyarankan untuk tindakan operasi caesar, karena ketuban sudah pecah duluan, tidak ada kontraksi sama sekali dan posisi bayi terhalang oleh ari-ari. Pertama yang diberi tau suster bahwa saya harus caesar adalah suami saya (yang sedang menunggu di ruang tunggu ruang bersalin), dia langsung bbm saya bilang "sabar ya, ini pasti yang terbaik, aman insya Allah". saya bingung kok tiba-tiba bbm seperti itu, karena suster belum balik ke ruang saya. Selang beberapa menit, suster datang dan infokan bahwa saya dijadwalkan operasi jam 5, menunggu 2 kantong darah untuk transfusi karena HB saya rendah. Saya belum deg-degkan sama sekali, masih santai, pikirannya masih wah alhamdulillah bentar lagi ketemu anak. 

Sekitar jam setengah 5 sore, saya sudah siap-siap dibawa ke ruangan operasi. Di depan ruang operasi sudah ada suami, mertua dan adik ipar saya. Mama dan papa saya masih di perjalanan menuju ke rumah sakit. Setelah ganti kostum operasi, deg-degkan itu baru muncul, duh banyak-banyak dzikir aja saya bisanya. 

Alhamdulillah operasi dimulai jam 5 sore dan berjalan lancar. Tepat jam 5 lebih 9 menit, anak saya lahir, perempuan dengan berat 3.4kg dan panjang 49cm. Ternyata keluarin anaknya cepet, tapi bedah ibu nya yang lama ya. Saya baru selesai di operasi sekitar jam 5.45 sore. Dari ruang operasi menuju ruang transit pemulihan sampai sekitar jam 8 malam. Disitu, saya baru bertemu semua keluarga saya yang sudah menunggu di depan ruangan operasi. Masuk ruang perawatan sekitar jam 9 malam. Sudah berkumpul beberapa keluarga yang lain. Sekitar jam 10 malam, anak saya dibawah ke ruang perawatan, alhamdulillah anak saya bisa room-in dengan saya selama di rumah sakit.

Almira Kinanti Adyaputri (Kinan)
(Putri dari aditta dan aditya, yang insyaAllah kelak seperti seorang ratu cantik yang baik hati dan dinanti-nanti)
Selama di rumah sakit, ada mama dan suami saya yang standby di kamar menemani saya. Kendala terbesar saat itu adalah ASI saya belum keluar, masih tetesan doang, sedangkan anak saya reflek menghisapnya udah jago sekali. Sedih campur panik. Tapi, alhamdulillah berkat dukungan suami, orangtua dan dokter, saya tetap menyusui langsung, walaupun anak saya jadi rewel sekali setiap malam, mungkin karena haus. Dengan bekal informasi bahwa bayi yang baru lahir bisa bertahan 72 jam setelah lahir tanpa meminum apapun, dan yakin ASI saya akan semakin banyak.

Semakin lama, Alhamdulillah ASI saya semakin deras dan berhasil ASI Exclusive 6 bulan. Bener-bener deh kekuatan pikiran mempengaruhi banget. Bersyukur lah bagi perempuan yang langsung dikasih kelancaran dalam menyusui ASI. tapi, jangan kecil hati bagi perempuan yang belum bisa memberikan ASI exclusive 6 bulan ke anaknya. Apapun cara yang diberikan, pasti sudah dengan pertimbangan dan yang terbaik untuk anak tercinta. 

Wassalamualaikum wr wb :)

No comments:

Post a Comment