Pages

Monday, January 1, 2018

Dilema di Awal Tahun 2018

Assalamualaikum wr wb..

Sesuai judul postingan kali ini, iya Saya lagi (tetiba) dilema. Bermula dari sebentar lagi masa liburan sekolah (playgroup) Kinan akan berakhir. Saya akan harus kembali dengan rutinitas antar jemput, atau menunggu dan aktif di kegiatan sekolah. Karena kebetulan Saya ini Ketua POMG di sekolah Kinan. wkwk.

Setengah tahun dengan rutinitas itu, Saya melihat banyak hal yang berubah dengan Kinan dan Saya, baik maupun buruk. Baiknya cukup Kami saja orangtuanya yang bersyukur. Buruknya, eh tapi mungkin bukan efek buruk ya, lebih tepatnya sesuatu yang tidak (/belum) tercapai. Saya melihat sisi kemampuan pengendalian diri Kinan belum ada perubahan yang signifikan. Saya review, evaluasi diri, dan coba mencari inspirasi, tombak nya itu ya di Kami, orangtuanya. Pasti ada yang salah. Sepertinya Kami salah goal di awal, visi misi menyekolahkan anak playgroup itu untuk apa? Payahnya, salah satu yang Kami harapkan adalah agar Kinan lebih pandai bersosialisasi (walopun ini gak salah juga) dan ada pihak lain yang membantu Kami untuk MENGUBAH Kinan menjadi lebih baik untuk pengendalian diri dan kesehariannya. Ini nih, kacau balau akhirnya.

Kok Saya terlalu fokus ke masalah pengendalian diri sih? kan namanya balita masih bisa dibilang wajar kalo suka crancky, belum bisa berbagi, tidak mau mengalah, bertingkah kurang sopan dengan lawan bicara, alias ya mereka lagi belajar ke arah lebih baik, maklumin dong harusnya. Kan kelebihan lainnya ada, anak jadi pintar membaca, menulis, berhitung, dll.

Duh duh duh... kondisi di paragraf sebelumnya ini, bikin Saya sedih dan galau. Gini gini, dari hasil review kegalauan yang akhirnya bikin Saya jadi sering baca. Saya menemukan ada 3 kemampuan yang seharusnya jadi target terhadap anak, yaitu :

1. Kognitif : intinya perihal kecerdasan akademis.
2. Afektif : intinya perihal kecerdasan emosional, minat, dan kehidupan.
3. Psikomotorik : intinya perihal kecerdasan raga.

Untuk nomor 1 dan 3, tidak Saya tetapkan sebagai goal utama. Walopun harapannya, Kinan bisa mengikuti segala tahap dengan baik juga tetap besar. Untuk nomor 2, Saya rasa itu udah dasar kehidupan ya, mau jadi apapun dia nantinya, kalo kemampuan afektifnya tidak dipupuk sejak dini, sepertinya Kami yang akan menyesal dan Kinannya sendiri yang akan merugi. Kami sepakat dengan teori golden age itu sampai umur 6 tahun, alias sebelum masuk SD deh. Kami masih punya waktu 2.5 tahun lagi, yang mana terlihat sebentar banget. PR Kami besar di sisi afektif. Tapi, Kami yakin Kinan anak yang mampu Kami arahkan. Cuma ya ini, orangtuanya juga perlu belajar banget gimana caranya jadi contoh yang baik. Secara Kami juga masih rock n roll jadi orangtua. Masih ada seenaknya dan mikir orangtua ya harus dituruti. Orangtua lebih benar.

Jadi, hubungannya apa dengan Kinan sudah sekolah playgroup tadi?

Salah gak ya kalo Saya mengambil kesimpulan, Kinan (dan Saya) gak nyaman dengan rutinitas sekolah? Hihihi. Sempat mikir Kami tuh belum siap. Terlihat dari Kinan yang cukup sering bolos. Kadang Kinan yang memang gak mau, kadang juga Saya yang gak semangat anterin sekolah (terlepas lagi hamil juga). Lalu, dilihat dari hasil rapot Kinan semester 1 kemarin, afektifnya masih kurang (ini gak heran karena Saya juga melihat langsung di kesehariannya), dan kognitif serta psikomotorik nya juga ada yang kurang tapi di poin-poin yang Saya gak sangka. Karena kalo dirumah dia bisa melakukan itu. Contohnya, kemampuan menggunting, membaca abjad, berhitung, senam, dll. Bukan, bukan Saya gak terima Kinan di kritik, tapi lebih ke "loh ini kenapa?". Jawaban yang Saya temukan adalah, Kinan tidak mau mengikuti instruksi guru nya. Lah, terus gimana dong, sekolah tapi gak ikutin instruksi guru? bingung kan? sama.

Sepulangnya dari terakhir Kami ambil rapot, evaluasi yang Kami lakukan masih tetap Kinan harus disemangatin sekolah. Saya mesti rubah pertanyaan setiap pagi dari "Kinan mau sekolah gak hari ini?" menjadi "Kinan yuk kita sekolah hari ini". Pertanyaan menjadi ajakan. Oke, itu ide bagus, akan Saya lakukan nanti. Saya terlalu terpaku dengan prinsip anak masih usia dini jangan dipaksa sekolah, tapi menurut guru dan ayahnya, benar prinsip itu tapi jangan diawali dengan kalimat pertanyaan. Khawatirnya, anak jadi berpikir, kalopun dia lagi gak mau, ya tidak apa-apa, sampai besar. Sampai memang sudah lebih diharuskan sekolah. Kalo Saya mikirnya gak gitu, akan ada waktunya dipaksa, tapi gak sekarang. Ya oke lah, perbedaan yang masih bisa Saya sesuaikan.

Saya dan suami memang kadang berselisih pendapat soal parenting, yang di dalamnya juga soal cara mendidik anak. Dua-duanya pasti bermuara ke sesuatu yang baik. Mungkin cara nya aja yang suka beda. Tapi, banyak juga hal yang sepaham. Oke, balik lagi ke dilema Saya tadi, jadi apa yang harus Saya lakukan? udah dapat poinnya belum sih kenapa Saya dilema? Gak ya? wkwk.

Intinya, Saya butuh insight, apa Saya baiknya menyelesaikan playgroup Kinan atau Saya stop sekarang sambil jalanin homeschooling sampai selesai masa playgroup (?)

Tujuan dari pertanyaan ini sebenarnya untuk evaluasi, kalopun Saya melanjutkan, Saya harus komitmen untuk lebih rajin, tapi Saya juga akan melahirkan anak kedua dan gak tau ritme nya akan dimana. Tapi, kalopun Saya berhenti sekarang, dan berniat homeschooling, apa Saya bisa komitmen untuk rajin membuat jadwal dan menemani Kinan dirumah? dan kreatif berkegiatan diluar agar sosialisasinya Kinan tetap terbina?

Saat ditulis ini, Saya belum diskusi apapun dengan ayahnya Kinan. Rencana yang akan dilakukan masih dengan hasil evaluasi kalo Saya dan Kinan harus lebih rajin. Bahkan ayahnya berencana untuk setiap pagi biar dia saja yang antar ke sekolah. Pulangnya baru dijemput Saya atau mbak. Jadi, Saya gak usah rutin menunggu lagi di sekolah. Kebetulan lagi masa-masa menunggu lahiran juga.

Mungkin itu dulu yang akan Kami lakukan. Semoga Kinan bisa membuat Kami lebih yakin apa yang seharusnya Kami lakukan.

Terima kasih sudah membaca keluh kesah Saya, hehe. Semoga dapat manfaatnya ya dengan meluangkan waktu untuk membaca postingan ini. Atau kalo ada pengalaman yang sama bisa sharing sekalian..

Wassalamualaikum wr wb..

No comments:

Post a Comment